Jakarta – BYD melayangkan gugatan perdata terhadap Chang Yao, CEO dari merek Tank di bawah naungan Great Wall Motors (GWM). Dia diduga melakukan pelanggaran internet, kasus ini menjadi sorotan karena Chang Yao dilaporkan menghilang dan tidak bisa dihubungi.
Dikutip Carnewschina, menurut pengumuman pengadilan, Chang sudah tidak bisa dihubungi sejak Juli, dan aktivitas di media sosialnya terakhir kali tercatat pada 24 Juni.
Lantaran keberadaan Chang tidak diketahui, Pengadilan Internet Beijing terpaksa melakukan pemanggilan resmi melalui pengumuman publik. Proses ini menetapkan bahwa 30 hari setelah pengumuman, Chang dianggap telah menerima panggilan. Pihaknya kemudian akan memiliki waktu 15 hari untuk mengajukan pembelaan tertulis.
Belum ditemukan publikasi resmi terkait penjelasan masalah yang digugat BYD, termasuk kerugian yang dialami akibat perbuatan CEO Tank, apakah kerugian finansial atau citra brand.
Singkatnya gugatan ini disebut “online infringement” merujuk pada pelanggaran atau tindakan melanggar hukum yang dilakukan di internet. Pelanggaran ini biasanya berkaitan dengan hak kekayaan intelektual (HKI) atau hak cipta.
Hingga saat ini, baik BYD maupun Great Wall Motor belum memberikan komentar resmi.
Saat ini, belum ada informasi apakah Chang Yao masih menjabat atau tidak sebagai CEO Tank Great Wall Motor.
Chang Yao bergabung dengan GWM pada tahun 2022 sebagai Senior Director of User Operations dan dengan cepat naik jabatan menjadi Deputy General Manager merek Tank pada April 2024, sebelum akhirnya menjabat CEO pada Mei 2025. Merek Tank sendiri, yang fokus pada kendaraan off-road, memiliki beberapa model populer seperti Tank 300, Tank 400, Tank 500, dan Tank 700.