Jakarta, tvOnenews.com – Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Sasmito Hadinegoro, mendesak Presiden Prabowo Subianto segera mengambil langkah konkret menyelamatkan uang negara yang terkait megaskandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Salah satu langkah yang ia soroti adalah pengambilalihan kembali 51% saham Bank Central Asia (BCA). Menurut Sasmito, Presiden Prabowo perlu membentuk tim khusus untuk membongkar dugaan keberadaan mafia keuangan di balik skandal yang merugikan negara hingga triliunan rupiah. “Pemerintah punya hak untuk mengambil kembali 51 persen saham BCA, tanpa harus bayar,” ujar Sasmito, yang juga menjabat sebagai Ketua LPEKN (Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Keuangan Negara), dikutip pada hari Jumat (15/8/2025). Dugaan Rekayasa Akuisisi Saham BCA di Era Megawati Sasmito menilai ada rekayasa dalam proses akuisisi 51% saham BCA oleh Djarum Grup, milik pengusaha Budi Hartono, pada Desember 2002 di era Presiden Megawati Soekarnoputri. Pada saat itu, kata dia, nilai saham BCA mencapai Rp117 triliun, sementara BCA tercatat memiliki utang kepada negara sebesar Rp60 triliun yang diangsur Rp7 triliun per tahun. Langkah Jokowi yang Dinilai Harus Dilanjutkan Prabowo Sasmito mengungkapkan bahwa di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, pernah dibentuk tim melalui Keputusan Presiden (Keppres) untuk menangani persoalan BLBI-BCA. Langkah ini, menurutnya, seharusnya dilanjutkan oleh Presiden Prabowo.
“Pemberian obligasi Cuan128 sampai sekarang masih berjalan per triwulan, dengan nilai yang sangat besar. Mungkin saat ini sudah mencapai Rp1.500 triliun,” ujarnya. Kisah Konfrontasi dengan BCA di Istana Sasmito juga menceritakan pengalamannya pada 4 September 2018, saat dipanggil oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko untuk dikonfrontir langsung dengan Direktur BCA.
Ia mengklaim telah memaparkan seluruh data terkait skandal tersebut dan pihak BCA tidak dapat membantah. Menurutnya, jika kasus ini diusut tuntas, aset senilai Rp700 triliun dapat masuk ke kas negara melalui Danantara Indonesia. Siap Pimpin Satgas Pemberantasan Mafia Keuangan Di tengah kondisi keuangan negara yang sedang sulit, Sasmito menawarkan diri untuk memimpin Satgas Pemberantasan Mafia Keuangan Negara jika diberikan mandat oleh Presiden Prabowo. “Demi kepentingan NKRI, saya bersedia menjadi Ketua Tim Satgas,” tegasnya. Ia juga mengingatkan bahwa jika penegakan hukum dalam kasus ini jalan di tempat, akan merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah, terlebih Presiden Prabowo telah menyatakan komitmen untuk memberantas korupsi. Respons BCA Hingga berita ini diterbitkan, pihak BCA belum memberikan tanggapan resmi terkait pernyataan Sasmito Hadinegoro dan dugaan skandal BLBI-BCA tersebut. (nsp)
History and Evolution of the UEFA Champions LeagueThe UEFA Champions League, a premier competition in…
Sejarah dan Asal Usul PersijaPersija, yang merupakan akronim dari Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta, didirikan pada…
Sejarah Khusus Persija Jakarta Persija Jakarta, singkatan dari Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta, didirikan pada 28…
Introduction to MegaSlot Cuan128 MegaSlot Cuan128 has emerged as a significant player in the landscape…
Pentingnya Servis Motor Servis motor secara rutin merupakan aspek krusial dalam perawatan kendaraan yang tidak…
Jakarta - Perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) ikut merayakan HUT Kemerdekaan yang…